One Hour with Pecinta Alam
Author : adminNama : Firni Fadzriani
Ttl : Cimahi, 18 Juli 1990
Alamat : Jln Gedung 4 No F.14 Cimahi
Status : Ketua Bidang Hubungan Eksternal Himpunan MAHITALA ( Mahasiswa Parahyangan Pecinta Alam )
NPM : 2007120190
Sebelum anda masuk MAHITALA ( Mahasiswa Parahyangan Pecinta Alam ), pasti anda menjalani masa orientasi sebelum anda menjadi anggota yang sah dalam UKM tersebut,Sedangkan kita sering mendengar stereotype bahwa orientasi menjadi “ajang balas dendam” terhadap junior? Apakah dalam proses orientasi MAHITALA masih menganut paham “ajang balas dendam” tersebut?
Menurut pengalaman saya sebagai anggota MAHITALA, masa orientasi yang saya lewati yang dinamakan DIKLATSAR dan sesuai dengan namanya Pendidikan dan Latihan dasar sama sekali tidak ada unsur balas dendam didalamnya. Karena semua hal yang dilakukan oleh senior di dalam DIKLATSAR adalah bagian dari pendidikan itu sendiri. Bila didalamnya memang ada penekanan-penekanan tertentu, tujuannya adalah untuk menanamkan kedisplinan pada peserta DIKLATSAR. Dan untuk memperingatkan agar kita selalu sigap terhadap semua kondisi yang ada di lapangan.
Apakah pihak kampus mengetahui kegiatan orientasi MAHITALA tersebut?bagaimana tanggapan dari pihak kampus?
Semua kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa pasti atas sepengetahuan dan seizin pihak Universitas, termasuk dengan kegiatan DIKLATSAR MAHITALA UNPAR. Pihak Universitas pun sangat memberikan dukungan atas kegiatan ini. Karena MAHITALA dalam 35 tahun keberadaannya di UNPAR telah melakukan 31 kali DIKLATSAR yang semuanya dijalankan dengan baik dan menghasilkan anggota-anggota muda MAHITALA yang baik serta dapat mengharumkan nama UNPAR.
Jika tidak adanya penggunaan paham tersebut,menurut anda, apakah orientasi tersebut berguna dalam menimbulkan rasa cinta kepada alam? Hal apa saja yang anda dapatkan selama orientasi tersebut?
Salah satu tujuan diadakannya DIKLATSAR adalah menumbuhkan rasa cinta tanah air terhadap para anggotanya. Dan yang saya rasakan ini adalah memang rasa cinta tanah air itu tumbuh dan berkembang seiring saya mengikuti DIKLATSAR ini dan juga setelah saya menjadi anggota MAHITALA. Karena di dalam DIKLATSAR kita diajarkan untuk menghargai alam, tempat kita tinggal dan hidup. Hal yang saya dapatkan selain bertambahnya rasa cinta tanah air adalah kepekaan terhadap lingkungan sekitar, baik dari hal yang kecil sampai ke yang besar.
Para pecinta alam sering membawa “oleh oleh/bukti” dari gunung yang mereka jelajahi, dalam kasus ini saya ingin membahas tentang pembawaan bunga Edelweiss yang biasa tumbuh di pegunungan,bukankah bunga Edelweiss termasuk bunga yang dilindungi oleh Negara? Lantas mengapa banyak Pecinta Alam yang sering membawa bunga tersebut sebagai “bukti”,bukankah itu sudah melanggar dengan komitmen Pecinta Alam?
Memang saat ini banyak sekali orang-orang yang membawa bunga edelweiss dari gunung dan mengaku-ngaku dirinya sebagai pecinta alam. Tetapi yang saya tangkap adalah sebenarnya mereka adalah bukan benar-benar pecinta alam. Karena kalau mereka memahami betul esensi dari pecinta alam yang sebenarnya, mereka tidak akan melanggar komitmen sebagai pecinta alam. “Leave nothing but footprint. Take nothing but picture”
Menurut pengamatan anda mengapa mahasiswa sekarang jarang sekali untuk ikut berpartisipasi dalam melindungi alam?
Sebagian mahasiswa jaman sekarang memang kurang mempunyai kepedulian terhadap alam. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka tentang pentingnya pelestarian alam, yang sebenarnya merupakan sumber kehidupan kita. Sehingga merekapun kurang berpartisipasi dalam pelestarian alam.
Tindakan apa saja yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa untuk menjaga lingkungan alam di sekitarnya?
Jawab: Dengan tidak membuang sampah sembarangan, sudah merupakan wujud nyata yang paling mudah dilakukan oleh mahasiswa untuk menjaga lingkungan sekitar. Serta lebih peduli lagi dengan penghijauan di kampus mereka, yang jaman sekarang ini diketahui bahwa lingkungan hijau di sekitar kampus itu sudah sangat minim.
Bagaimana komentar anda tentang kekayaan alam di Indonesia yang sering kecolongan dieksploitasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab?
Jawab: Menurut saya hal-hal seperti kecolongan pengeksploitasian alam yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab seperti ini seharusnya tidak bisa terjadi lagi. Karena kita sudah mempunyai Pemerintahan yang mengatur tentang ini semua. Seperti PERHUTANI dan juga badan-badan lainya. Mereka lah yang seharusnya bertugas mengawasi ini semua. Kebanyakan dari mereka sekarang bukanya melindungi, tetapi malah terlibat dalam hal pengeksploitasian seperti ini. Yang seharusnya dibenahi dalam maslah ini adalah perbaikan dari dalam organisasi-organisasi pemerintahnya dulu, sehingga dapat mencegah terjadinya hal-hal seperti itu.
Sebagai aktivis pecinta alam, apakah anda punya saran dan masukan kepada pemerintah guna mengatasi masalah pembakaran hutan dan pembalakan hutan seperti yang dialami oleh negara kita ini?
Jawab: Sebagai pemerintah yang mempunyai kewenangan untuk meindak lanjuti masalah-masalah yang merugikan Negara, seharusnya pemerintah lebih tegas dalam pemberian sanksi terhadap oknum-oknum tersebut. Serta cepat melakukan reboisasi atau penanaman hutan kembali di lahan-lahan yang gundul agar bisa mengembalikan kekayaan alam kita.
Bagaimana pendapat anda tentang penggunaan kertas mika dalam penyusunan tugas?( Kertas mika sangat sulit untuk dihancurkan tanah -red), sedangkan terkadang ada beberapa dosen yang menyuruh para mahasiswanya untuk membuat tugas yang kemudian dijilid dan dilapisi kertas mika?
Penggunaan kertas mika sebagai bahan dalam penyusunan tugas sebenarnya hanya berawal dari kebiasaan saja. Dapat kita ketahui bahwa sudah lama kertas mika ini menjadi bahan yang paling sering digunakan ketika menjilid. Menurut saya, sebenarnya tidak ada maslah jika kebiasaan seperti ini dirubah. Karena setahu saya tidak ada aturan khusus dalam penjilidan tugas. dan jika ingin lebih baik lagi, pengertian seperti ini pun perlu diketahui oleh para dosen-dosen tersebut.
Menurut anda adakah penyelesaian alternatif yang ramah lingkungan untuk menggantikan penggunaan kertas mika?
Penggunaaan kertas mika ini sebenarnya dapat diganti dengan kertas daur ulang yang lebih ramah lingkungan, karena kertas daur ulang pun mempunyai nilai estetik yang baik. Hanya saja dari segi keresmian kertas mika lebih terlihat resmi dibandingkan dengan kertas daur ulang. Semuanya kembali lagi kepada kebutuhan kita, penggunaan kertas mika secara minim pun bisa dilakukan jika memag sangat dibutuhkan penggunannya.
Sebagai aktivis pecinta alam,bagaimana pendapat anda tentang sengketa Tangkuban Perahu yang sekarang sedang marak diperbincangkan?
Sebagai aktivis pecinta alam, saya melihat adanya sengketa Tangkuban Perahu ini timbul dari sebagian pihak yang menginginkan keuntungan dari pembangunan bangunan-bangunan komersil di sebagian lahan Gunung Tangkuban Perahu. Dan pihak-pihak ini lah yang idak memperhatikan kelestarian alam (dalam hal ini gunung) yang jumlahnya sudah sanat minim sekarang ini. Mereka hanya mementingkan kepentingan golongan saja. Tanpa memperhatikan dampaknya pada lingkungan alamnya sendiri.
Apakah anda setuju dengan wacana untuk lebih mengkomersilkan Tangkuban Perahu,dimana beberapa bagian dari Tangkuban Perahu akan dibangun bangunan bangunan yang komersil guna mendukung popularitas dari Tangkuban Perahu itu sendiri?
Tidak setuju, karena dengan sudah banyaknya pedagang-pedagang yang ada di kawasan tagkuban perahu saja sudah membuat sebagian wilayah Tangkuban Perahu kotor dan rusak. Apalagi bila dibangun bangunan komersil didalmnya, maka Tangkuban Perahu sebagai gunung hanya tinggal nama saja karena dapat berubah fungsi menjadi objek wisata umum. Dan sebagai penduduk Bandung (Jawa Barat) kita akan kembali kehilangan kekayaan alam kita.
Deny Adi Prabowo 210110080309
Saya juga mau dong dicintai.
Hihi.
Alam memang butuh sedikit perhatian ekstra dari kita.