Music For Everyone..
Musik. Orang mengira,musik hanyalah alunan nada nada yang berpatokan pada not not balok yang kaku,namun dibalik itu musik memiliki suatu “bahasa” yang unik. Dan mungkin bahasa ini bisa menjadi bahasa Universal.Mengapa? Karena Musik ada dimana mana,tanpa memandang batas negara,kulit,ras dan suku bangsa. Musik tidak hanya dibutuhkan bagi yang “jago” dalam memetik senar-senar gitar, menggesek dawai-dawai biola. Namun orang yang tidak berbakat dalam bermusik pun membutuhkan musik untuk mendampingi hidup mereka.
Musik dapat menggambarkan perasaan hati seseorang, musik dapat membuat hati seseorang yang mendengarkannya menjadi tertawa bahagia atau menangis pilu, bayangkan bila di dalam dunia ini musik tidak ditemukan. Mungkin kita akan hidup dalam sepi dimana hanya ada kegiatan sehari hari yang kaku dan ditemani bunyi-bunyi mesin yang bekerja dengan konstan dan tiada henti.Disinilah menariknya,untung musik ditemukan!
Kita sudah sering mendengar ungkapan : “musik adalah bahasa dunia (universal)”. Musik adalah untaian nada yang dapat dinikmati semua umat manusia sejagad. Harmonisasi nada-nada dalam musik menimbulkan sebuah sensasi pada indera telinga sehingga menimbulkan reaksi pada si empunya telinga. Kita tahu bahwa manusia memiliki keterbatasan-keterbatasan, baik itu keterbatasan internal (fisik) maupun keterbatasan eksternal (sekitar). Manusia punya keterbatasan pendengaran, keterbatasan jarak pandang, keterbatasan kecepatan berlari dan lain sebagainya.
Semua keterbatasan ini rupanya merupakan kelemahan bagi manusia, lantas diakali agar bisa menembus keterbatasan-keterbatasan tadi. Akal manusia ternyata lebih cemerlang dari sekedar fisik. Keterbatasan pendengaran dapat diatasi dengan alat bantu dengar, kaca mata merupakan alat bantu keterbatasan penglihatan dan berbagai macam temuan lainnya.
Saya menemukan sebuah artikel unik dari google,tapi linknya lupa hehehhe
Disitu dibahas kalo bahasa bisa lebih disederhanakan menjadi suatu kesatuan kata kata yang bisa dipahami oleh seluruh manusia
Selengkapnya bisa diliat dibawah ini
saya = I (inggris) = watashiwa (jepang) = ana (arab) = 1 /do (musik)
kamu = you (inggris) = anatawa (jepang) = anta (arab) = 2 /re (musik)
cinta = love (inggris) = aishiteru (jepang) = () = 5 /sol (musik)
Berarti : saya cinta kamu = I love you = (do-sol-re) 1 5 2
Kombinasi lain misalnya : makan = eat = mi-fa / 34 --- saya makan = 1 34
Contoh lain : pergi = 46 (fa la) => saya pergi makan = 1 46 34
Cepat atau lambat, manusia akan membutuhkan alat komunikasi yang lebih universal. Kehidupan manusia saat ini pun sudah global (kesejagatan) yang artinya sudah mulai menembus batas-batas teritori negara, budaya, tingkah laku, tata-krama, bahkan ritual beragama. Bahasa sebagai alat komunikasi tentu akan menjadi hal penting di sana. Kehidupan berkomunikasi antar manusia mulai penting belum lagi pengembangannya menjadi bahasa mesin.
Saat itulah manusia akan bisa memerintahkan mesin (voice command) kepada mungkin “pekerja robotnya” kelak. Keterbatasan voice command saat ini karena kendala bahasa asli. Kelak voice command merupakan keseharian manusia dengan mesin. Dan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari hal –hal yang berbau digital.
Sejak itulah, manusia akan hidup lebih mudah dengan bahasa pengantarnya, tentunya akan mengubah banyak kehidupan bangsa-bangsa, negara, dan suku-suku. Akankah kaum manusia dapat memenuhi targetnya itu?. Kita lihat saja.
Deny Adi Prabowo 210110080309
Musik. Orang mengira,musik hanyalah alunan nada nada yang berpatokan pada not not balok yang kaku,namun dibalik itu musik memiliki suatu “bahasa” yang unik. Dan mungkin bahasa ini bisa menjadi bahasa Universal.Mengapa? Karena Musik ada dimana mana,tanpa memandang batas negara,kulit,ras dan suku bangsa. Musik tidak hanya dibutuhkan bagi yang “jago” dalam memetik senar-senar gitar, menggesek dawai-dawai biola. Namun orang yang tidak berbakat dalam bermusik pun membutuhkan musik untuk mendampingi hidup mereka.
Musik dapat menggambarkan perasaan hati seseorang, musik dapat membuat hati seseorang yang mendengarkannya menjadi tertawa bahagia atau menangis pilu, bayangkan bila di dalam dunia ini musik tidak ditemukan. Mungkin kita akan hidup dalam sepi dimana hanya ada kegiatan sehari hari yang kaku dan ditemani bunyi-bunyi mesin yang bekerja dengan konstan dan tiada henti.Disinilah menariknya,untung musik ditemukan!
Kita sudah sering mendengar ungkapan : “musik adalah bahasa dunia (universal)”. Musik adalah untaian nada yang dapat dinikmati semua umat manusia sejagad. Harmonisasi nada-nada dalam musik menimbulkan sebuah sensasi pada indera telinga sehingga menimbulkan reaksi pada si empunya telinga. Kita tahu bahwa manusia memiliki keterbatasan-keterbatasan, baik itu keterbatasan internal (fisik) maupun keterbatasan eksternal (sekitar). Manusia punya keterbatasan pendengaran, keterbatasan jarak pandang, keterbatasan kecepatan berlari dan lain sebagainya.
Semua keterbatasan ini rupanya merupakan kelemahan bagi manusia, lantas diakali agar bisa menembus keterbatasan-keterbatasan tadi. Akal manusia ternyata lebih cemerlang dari sekedar fisik. Keterbatasan pendengaran dapat diatasi dengan alat bantu dengar, kaca mata merupakan alat bantu keterbatasan penglihatan dan berbagai macam temuan lainnya.
Saya menemukan sebuah artikel unik dari google,tapi linknya lupa hehehhe
Disitu dibahas kalo bahasa bisa lebih disederhanakan menjadi suatu kesatuan kata kata yang bisa dipahami oleh seluruh manusia
Selengkapnya bisa diliat dibawah ini
saya = I (inggris) = watashiwa (jepang) = ana (arab) = 1 /do (musik)
kamu = you (inggris) = anatawa (jepang) = anta (arab) = 2 /re (musik)
cinta = love (inggris) = aishiteru (jepang) = () = 5 /sol (musik)
Berarti : saya cinta kamu = I love you = (do-sol-re) 1 5 2
Kombinasi lain misalnya : makan = eat = mi-fa / 34 --- saya makan = 1 34
Contoh lain : pergi = 46 (fa la) => saya pergi makan = 1 46 34
Cepat atau lambat, manusia akan membutuhkan alat komunikasi yang lebih universal. Kehidupan manusia saat ini pun sudah global (kesejagatan) yang artinya sudah mulai menembus batas-batas teritori negara, budaya, tingkah laku, tata-krama, bahkan ritual beragama. Bahasa sebagai alat komunikasi tentu akan menjadi hal penting di sana. Kehidupan berkomunikasi antar manusia mulai penting belum lagi pengembangannya menjadi bahasa mesin.
Saat itulah manusia akan bisa memerintahkan mesin (voice command) kepada mungkin “pekerja robotnya” kelak. Keterbatasan voice command saat ini karena kendala bahasa asli. Kelak voice command merupakan keseharian manusia dengan mesin. Dan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari hal –hal yang berbau digital.
Sejak itulah, manusia akan hidup lebih mudah dengan bahasa pengantarnya, tentunya akan mengubah banyak kehidupan bangsa-bangsa, negara, dan suku-suku. Akankah kaum manusia dapat memenuhi targetnya itu?. Kita lihat saja.
Deny Adi Prabowo 210110080309
Saya harap saya ada di hari dimana seluruh orang dapat berkomunikasi tanpa batas.