“ Bila perempuan baik, maka baiklah negeri ini, Bila perempuan rusak, maka hancurlah negeri ini “

Begitulah salah satu perkataan Anggota DPRD kota Cirebon Komisi A yang membawahi bidang Pendidikan dan Kewanitaan, Lili Eliyah S.H.,M.M ketika meluangkan waktunya saat ditemui di Kanotr DPC kota Cirebon. Sosok Bung Karno yang tegas dan sangat peduli terhadap kaum perempuan, ia menekankan bahwa wanita sudah saatnya lebih berperan di dalam dunia politik dan menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.Berikut petikan wawancaranya.

Sejak kapan anda terjun ke dunia politik?

Sejak tahun 2003. Sebenarnya pada awal saya terjun ke dunia politik adalah sebuah kebetulan yang tidak saya duga. Karena sebelum saya menjadi anggota legislatif. Saya adalah seorang advocaat dari lembaga KOSGORO kota Cirebon dan pada saat itu saya sedang mengambil tesis untuk S2 saya, dan mengadakan penelitian tentang seluk beluk dunia hukum dalam DPRD Kota Cirebon.

Namun pada saat itu saya masih menjadi tim sukses Ketua DPD Golkar Cirebon. Bapak Sunaryo, Resminya pada tahun 2004 saya dicalonkan oleh Partai Golkar untuk menjadi calon legislatif(caleg) DPRD kota Cirebon Komisi A. Alhamdulillah, niat saya tercapai untuk mengabdikan diri saya kepada masyarakat Cirebon dan pada waktu itu, saya meraih posisi pertama dari seluruh calon legislatif dalam dapil(daerah pilihan) , dimana saya mencalonkan driri.sebagai anggota legislatif.

Hal apakah yang memotivasi anda untuk memasuki ranah dunia politik?

Karena pada tahun 2004, saya pikir hal ini ( politik) adalah sebagai suatu seni, bagaimana cara meraih simpati masyarakat dan mengetahui masalah- masalah yang yang dialami oleh masyarakat kota Cirebon. dimana hal yang benar – benar baru bagi saya dan membuat saya tertantang untuk menjawab berbagai masalah politik yang terjadi di Indonesia, khususnya kota Cirebon itu sendiri.

Bagaimana tanggapan keluarga anda pada saat kali pertama pencalonan anda sebagai calon legislatif DPRD kota Cirebon ?

Keluarga sangat mendukung saya untuk maju menjadi anggota legislatif, karena menurut mereka hal ini merupakan tugas mulia dan bisa jadi pengalaman baru yang saya dapatkan. Karena selama ini keluarga sudah terbiasa melihat saya datang ke pengadilan, membela orang dan mengurusi berbagai masalah hukum lainnya.

Anda sebagai anggota DPRD, terkadang melakukan aktifitas yang menyita waktu anda sebagai bagian dari sebuah keluarga ? Bagaimana tanggapan keluarga anda mengenai hal ini?

Tidak, dari awal, semenjak saya mencalonkan diri pada periode pertama, saya telah menjelaskan kepada keluarga tentang berbagai konsekuensi yang akan saya hadapi dan berbagai kewajiban yang harus saya jalani . Untuk menjaga hubungan saya dan keluarga saya, saya selalu berkomunikasi dengan keluarga, meskipun itu hanya melalui menghubungi lewat handphone dan saling kirim SMS.

Sudahkah anda melunasi janji- janji semasa anda melakukan kampanye pada periode pertama dan kedua? Apakah janji – janji anda tersebut sudah terlunasi?

Alhamdulillah berbagai janji saya sudah saya lunasi. Seperti meningkatkan taraf hidup masyarakat kota Cirebon dalam berbagai aspeknya.Karena saya melihat janji itu ibarat kewajiban yang harus saya laksanakan.Untuk yang periode kedua, saya belum menjalankan berbagai program yang saya janjikan, dikarenakan kami masih ada pada periode awal masa jabatan.

Adakah kesulitan dalam beradaptasi dengan jabatan baru anda ketika anda pertama kali terpilih menjadi anggota dewan?

Memang pada awalnya, saya merasa canggung. Namun dengan latar belakang saya sebagai advocaat, dimana keterampilan berbicara terasah dan sedikit pengetahuan tentang komunikasi politik membuat saya lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang “baru” ini.

Apakah dalam prakteknya di dunia politik, terjadi egoisme partai dalam suatu lembaga pemerintahan?

Memang ada, namun saya melihat hal itu sebagai hal yang positif, selama egoisme partai itu masih dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan. Karena menurut saya, egoisme partai dapat menimbulkan daya saing antara anggota dalam mengangkat nama maupun partainya,setiap anggota berlomba- lomba untuk menjadi anggota yang terbaik yang tentu saja dapat mengharumkan nama partainya. Dan hal itu tentu berimbas pada naiknya kualitas anggota dewan sendiri.

Apakah anda setuju terhadap sebuah ungkapan bahwa dalam setiap pemilihan suatu ajang baik itu yang bersifat politik maupun non politik ditentukan oleh tingkat kepopuleran yang dimiliki oleh seseorang? Bagaimana tanggapan anda terhadap maraknya artis-artis yang terjun ke dunia politik?

Ya, bisa dibilang saya setuju dengan ungkapan tersebut. Terkait artis-artis yang terjun ke dunia politik, saya kira sah-sah saja, karena negara ini negara demokrasi dimana setiap orang boleh mencalonkan diri untuk menjadi seorang calon legislatif. Tapi yang terpenting, mereka tidak hanya mengandalkan popularitas saja yang jelas jelas mereka sudah punya, alangkah baiknya bila popularitas itu diimbangi dengan kualitas dan berbagai pengetahuan dari segi aspek tentang dapil dimana ia mencalonkan diri.

Anda mempunyai Facebook sebagai ajang anda untuk lebih mempromosikan diri anda sebagai wakil rakyat, seberapa besarkah peran Facebook dalam menaikkan popularitas anda dalam sebuah kampanye?

Saya rasa, Facebook cukup membantu, karena melalui Facebook kita dapat langsung get in touch dengan rakyat, jadi tidak ada kesenjangan lagi yang terjadi antara para anggota dewan dengan para masyarakat.

Bagaimana tanggapan anda tentang kuota wanita yang hanya 30% dalam setiap caleg yang diajukan Partai kepada KPU?

Saya tidak setuju dengan pengkuotaan tersebut. Mengapa harus dibatasi sampai 30%. Selama kita(wanita) mampu, mengapa kita harus terbentur dengan kuota 30% itu. Bila perlu, 100% semua caleg yang diajukan adalah wanita. Namun hal itu kembali kepada kaum wanita sendiri. Disini peran wanita harus bisa mensejajarkan diri dengan para laki- laki. Karena bila kita melakukan tugas secara professional dan baik, maka masyarakat tidak akan mengenal perbedaan derajat dari gender masing-masing.

Pendapat anda tentang semakin maraknya wanita yang terjun ke dunia politik?

Saya melihat hal itu sebagai kemajuan kaum wanita itu sendiri, karena dalam hal perasaan saja, wanita lebih perasa ketimbang pria, dimana sebagai calon wakil rakyat rasa empati dan simpati seseorang harus tinggi, disinilah kaum wanita mengungguli para pria. Dimana bila dalam suatu lembaga pemerintahan melakukan kebijakan yang merugikan perempuan, maka anggota dewan perempuan itu sendiri dapat melindungi kaum perempuan itu sendiri dengan menolak kebijakan tersebut.

Apakah anda merasa tersaingi dengan caleg- caleg wanita lain?

Tidak, justru saya yang notabene adalah Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Cirebon. merasa, dengan banyaknya para wanita dalam dunia politik malah semakin memotivasi saya untuk memperbaiki diri dan menambah kualitas saya sebagai anggota dewan. Dan saya tentunya harus mendukung setiap perempuan yang ingin masuk ke ranah politik. Namun pada prakteknya seperti yang saya rasakan justru persaingan terjadi dalam intern kaum perempuan itu sendiri, bukan dengan kaum eksternal (laki-laki), saya harap hal ini bisa diminimalisir.

Dalam pencalonan legislatif sendiri, masih adakah kesenjangan gender yang terjadi dalam prakteknya di lapangan?

Di setiap partai, pasti masih ada, seperti contoh kecil saja , dalam pemberian nomor urut pemilihan, pasti perempuan ditempatkan pada “nomor perempuan” seperti nomor 3, 6 dan 9, jadi seperti menyiratkan bahwa masih adanya kesenjangan gender dalam pemberian nomor urut pilihan tersebut, bila seorang caleg wanita memiliki kualitas yang terbaik diantara para calon laki-laki maupun wanita lainnya, mengapa tidak diberikan nomor urut pilhan ke -1 kepada caleg wanita tersebut?


Baru- baru ini, Karaoke RL ( Rain luxury) mendapat sorotan tajam dari warga kota Cirebon terkait melebihi aktifitas jam malam kota Cirebon. Bagaimana tanggapan anda tentang penutupan karaoke tersebut?

Saya rasa memang hal- hal seperti itu memang meresahkan warga, dan jalan yang paling baik yang telah ditempuh oleh kami (anggota dewan)adalah dengan cara memberikan peringatan kepada pihak terkait.

Di tempat karaoke tersebut, terdapat pertunjukan erotis yang melibatkan para wanita yang berasal dari kota Cirebon itu sendiri, meskipun ada pula yang merupakan pendatang, Anda, sebagai wanita yang bekerja menangani nasib dan berbagai masalah yang meibatkan wanita, bagaimana tanggapan anda terdahadap moral wanita –wanita yang ada di kota Cirebon?

Saya rasa hal itu merupakan salah satu pelecehan terhadap kaum wanita sendiri. Sebenarnya hal itu semestinya tidak terjadi karena biar bagaimanapun juga, bila wanita itu menyadari, bahwa dirinya itu masih sangat berharga, saya rasa bila pemikiran itu sudah terpatri dalam otaknya,hal-hal seperti ini tidak akan terjadi. Kalau kaum wanita tidak menghargai kaumnya sendir, mau jadi apa negeri ini? Saya ingin meminjam perkataan dari mantan Presiden kita,Alm. Presiden Sukarno, “ Bila Perempuan baik, maka baiklah negeri ini, bila perempuan rusak, maka hancurlah negeri ini “. Saya juga sudah berbicara kepada Kapolresta Cirebon dan memohon agar kejadian- kejadian seperti ini diperketat pengawasannya, hargai dong kota kita ini yang dijuluki kota Wali.

Adakah program khusus untuk para wanita agar, moral wanita lebih terjaga dan menjauhkan mereka dari pekerjaan yang berkonotasi negatif ?

Saya ambil kasus dari para PSK yang telah saya temui dan saya Tanya berbagai latar belakang yang menyebabkan ia menggeluti dunia malam tersebut, saya mendapatkan alasan bahwa tidak tersedianya lapangan kerja, disamping ketidakpunyaan keterampilan. DPRD kota Cirebon yang bekerja sama dengan Departemen Ketenagakerjaan sudah membuat sebuah program pemberdayaan perempuan, dimana dalam program tersebut memberikan berbagai pelatihan kepada kaum wanita yang masih belum punya keterampilan, disitu kita ajarkan berbagai keterampilan yang mendukung mereka untuk terjun ke dunia yang lebih positif dibandingkan dengan masa lalunya. Selain pelatihan keterampilan, program tersebut memberikan pula wawasan moral kepada wanita-wanita tersebut.

Dari riset yang saya lakukan, faktor pendidikan yang terputus merupakan salah satu faktor para penari melakukan pekerjan tersebut, sedangkan di kota Cirebon sendiri masih banyak paham yang menganut bahwa pendidikan terhadap kaum wanita tidak terlalu penting, tanggapan anda?

Kami,DPRD kota Cirebon dan Dinas Pendidikan bekerjasama untuk memberikan bantuan yang kita sebut dengan SB3 (Sekolah Bebas Biaya Bulanan) dimana masyarakat kota Cirebon dapat mendapatkan pendidikan secara gratis, namun masih sebatas pada tingkat SD-SMP, karena masih APBD kota Cirebon untuk pendidikan sendiri masih sangat terbatas, bila anggaran untuk pendidikan ditambah, saya rasa untuk menggratiskan biaya bulanan untuk sampai tingkat SMA tinggal menunggu waktu. Saya rasa bila ini diteruskan maka paham seperti itu semakin lama akan semakin memudar dan berimbas pada berkurangnya tindakan – tindakan amoral.

Adakah saran yang dapat anda berikan kepada pembaca (khususnya pembaca wanita) yang masih ragu untuk merambah dunia politik?

Saya rasa, yang terpenting adalah kemauan dan keinginan dari wanita itu sendiri tidak usah minder terhadap para caleg dari kaum pria, Selama wanita tersebut terus yakin akan keinginannya tersebut dan benar benar ingin merambah dunia politik, jangan takut karena saya yakin kaum wanita mempunyai berbagai kelebihan yang tidak dipunyai oleh para kaum pria dalam berpolitik.

Harapan anda terhadap pemerintah tentang segala sesuatu kebijakan yang menyangkut nasib wanita khusunya dalam kegiatan politik?

Saya harap, kuota 30%, Hal itubisa ditingkatkan dengan cara memberikan semacam mandat kepada para pemimpin partai untuk mengkaderkan wanita dalam setiap partai sehingga, peluang kaum wanita duntuk terjun ke bidang politik menjadi lebih terbuka dan lambat laun peran wanita dalam berpolitik semakin besar.

  1. Adrio Kusmareza Says:

    Seperti arti dibalik perempuan adalah sumber kehidupan.
    Wih, tema yang bagus.

  1. Deny Says:

    yoooi makanya ada pepatah surga dibalik telapak kaki ibu pan??hehe

  1. Yoga_Nugraha Says:

    kata2 yang bijak :“ Bila perempuan baik, maka baiklah negeri ini, Bila perempuan rusak, maka hancurlah negeri ini “

  1. Vannia Says:

    Jadi maksudnya, kalo para perempuan di negeri ini baik, negara juga ikut membaik?
    Ah enggak juga. Bisa dari banyak faktor. perempuan hanya salah satunya.

  1. Deny Says:

    @yogga yoi ga, kata2 mantan presiden soekarno tuh..:D
    @vannia bisa jadi sih maksud beliau tuh gt..:D

Leave a Reply

Text Widgets

Labels

Followers

Links

Another Templates

Labels